hutaninstitute.or.id Salah satu strategi untuk mewujudkan meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat nelayan di sekitara Taman Nasional Sembilang adalah dengan pemanfaatan sumberdaya secara optimal, efisien dan efektif. Tingkat pemanfaatan sumberdaya pada masing-masing wilayah khusus wilayah konservasi seperti Sembilang harus disesuaikan dengan daya dukung lingkungan kawasan.
Dewasa ini kegiatan penangkapan kepiting dapat dilakukan setiap hari, bahkan pada saat terjadi musim selatan (bulan Oktober-Desember). Pada musim ini nelayan tidak bisa melaut di lepas pantai karena terjadi cuaca buruk yang disertai badai, sehingga banyak nelayan yang melakukan penangkapan kepiting.
Besarnya peluang nelayan dalam melakukan usaha penangkapan kepiting didukung oleh tingginya permintaan dan peluang pasar kepiting bakau. Pada pasar dalam negeri, kepiting bakau telah banyak dijual di pasaran-pasaran tradisional hingga ke swalayan mewah (supermarket), dan disajikan di rumah makan kecil di pinggiran jalan sampai restoran bahkan sampai hotel berbintang. Mengacu pada gambaran tersebut diatas maka usaha penangkapan kepiting di Taman nasional Sembilang adalah sesuatu yang realistis dan menjadi sangat relevan sebagai salah satu pilihan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan sembari menjaga wilayah Taman nasional sembilang dari perambahan dan kerusakan yang berlebih.