hutaninstitute.or.id _ menaggulangi kebakaran hutan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel saat ini, sudah bisa dipantau melalui tampilan di layar gawai dan tesaurus.
Dalam pertemuan melalui Daring , Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel dalam kesempatan itu memperkenalkan sistem pengendalian karhutla yang dinamakan “Si Pakar Hutan” pada salah satu sub menu tesaurus http://monitoring.dishut.sumselprov.go.id/karhutla/
Berbagai informasi yang berkaitan dengan karhutla , semisal fitur yang menampilkan data titik api (hotspot) dapat dipantau secara langsung dan di sanan kita bisa melaihat kesigapan dan kesiapan dalam menghadapi masalah kebakaran.
Kasi pengendalian hutan dan lahan Dishut Sumsel, Dr. Safrul Yunardi, S.hut. menjelaskan Si Pakar Hutan merupakan solusi untuk menjawab kebutuhan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan penguatan sistem peringatan dini pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Si pakar hutan ini kita kembangkan dengan mempertimbangkan instrumen kebijakan, pengalaman pengendalian karhutla tahun 2015 sampai 2019, pemanfaatan kebijakan satu peta, sistem peringatan dini dalam kerangka smart province dan keterbukaan informasi publik. Ini produk digital kolaboratif berbagai pihak yang harapan kami bisa dimanfaatkan untuk merencanakan, mencegah sampai ke tahap pemulihan,” Ujarnya.
Lalu, selain fitur titik panas yang menampilkan lokasi titik panas secara near real-time, Si Pakar Hutan juga menyediakan fitur lainnya, yaitu :
Fitur Visualisasi : Menampilkan informasi geospasial yang digunakan dalam pemantauan dan pengendalian karhutla, berupa prakiraan cuaca, potensi kebakaran, batas kawasan, dan sarana dan prasarana pengendaliankarhutla.
Fitur Tumpang Susun : Melakukan tumpang susun data geospasial secara cepat guna mengetahui informasi/ atribut tematik kawasan dan tematik karhutla lainnya pada lokasi titik panas (hotspot) yang yang menjadi fokus wilayah pemantauan karhutla.
Fitur Jarak Terdekat : Menyajikan informasi jarak terdekat (Euclidean Distance) sumberdaya pengendalian karhutla dari titik panas (hotspot), seperti Posko Manggala Agni, Posko Pemadaman BPBD, sungai besar, kanal, embung sebagai sumber air alternatif.
Fitur Rute Terdekat : Menyajikan informasi akses jalan dan rute terdekat (routing distance), serta perkiraan waktu tempuh dari sumberdaya pengendalian karhutla terdekat menuju titik panas (hotspot).
Fitur Tambah Data : Menambah data geospasial eksternal secara langsung ke dalam WebGIS guna mengetahui informasi/ atribut geospasial yang menjadi fokus wilayah pemantauan karhutla.
Safrul menambahkan pihaknya juga akan mengembangkan aplikasi notifikasi hot spot online. Aplikasi ini khusus diperuntukkan bagi tim dalkahutla di lapangan.
Cara kerja aplikasi yang akan dikembangkan ini yaitu, Infromasi titik panas akan di sampaikan secara berkala melalui grup telegram dengan tujuan dapat menjadi peringatan dini (early warning system) bagi Tim Dalkarhutla mengenai potensi titik panas di lapangan.
- Teks : MIB
- Editor : Jadid