“Ada madu untuk diminum malam hari, satu sendok langsung sip,” canda Pak Wan sambil tertawa yang diikuti tawa kecil istrinya.
Apakah ini konten dewasa ?, Ahh, sepertinya Ketua HKM Wana Manunggal Bukit Cogong Pak Nibuansyah, yang biasa disapa Pak Wan ini, tidak hanya pandai budidaya madu, tapi pinter juga promosi.
Halaman sekitar rumah Pak Wan disemarakan dengan kotak-kotak dan batang kayu sarang lebah madu. ” Di bukit cogong ini banyak spesies madu. Saya hanya tinggal mencarinya dan mencangkok sarangnya. Saya sudah dapat 6 spesies,” tuturnya.
Pada sarang madu sekitar rumahnya itu tertuliskan keterangan spesies trigona itama, trigona terminata, trigona dresheri, genio thoracica, trigona apicalis, dan trigona bighami apicalis.
“Semuanya dari bukit cogong. Kalau batangnya besar tidak saya tebang, tapi di cangkok,” jelas Pak Wan.
Sebenarnya Pak Wan sudah lama memiliki pengetahuan budidaya Madu. Sejak tahun 2016, dia berkesempatan mengikuti pelatihan budidaya madu di Pekanbaru Riau. setelah beberapa kali mencoba dan gagal, mulai tahun 2021 ini Pak Wan kembali serius mengembangkan potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ini.
“Hasilnya masih belum stabil, bisa dibilang satu juta sebulan,” kata Pak Wan yang juga menceritakan tentang pasokan makanan lebah dan pengaruh musim.
Kalau selama ini bukit cogong terkenal dengan wisata alamnya, Pak Wan berharap, bukit cogong juga terkenal dengan madunya.