Semendo salah satu daerah dataran tinggi Bukit Barisan di Kabupaten Muaraenim sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi di Provinsi Sumatera Selatan.
Jarak tempuh yang mencapai 300 Km atau lebih kurang 7 – 8 jam perjalanan darat dari Palembang menyebabkan komiditi kopi yang dihasilkan petani lebih banyak didistribusikan ke Provinsi tetangga Lampung.
Saat ini wilayah Semendo telah dimekarkan menjadi tiga wilayah kecamatan yaitu Semendo Darat Ulu, Semendo Darat Laut dan Semendo Darat Tengah.
Sebagai salah satu daerah kerja dampingan HaKI diketiga wilayah kecamatan Semendo saat ini terdapat 12 Wilayah Hutan Desa yang telah mendapatkan SK Hutan desa dari Menhut dan 1 desa yang masih belum mendapatkan SK.
Adapun Wilayah Hutan Desa Semendo tersebut antara lain :
No | KECAMATAN | DESA | Fungsi | Luas | PENETAPAN AREAL KERJA | ||||
KAWASAN | Usulan | Luas | Nomor SK Menhut | ||||||
1 | Semendo Darat Ulu | Tanjung Tiga | HL | 1000 | 1000 | SK.619/Menhut-II/2014 tgl. 11 Juli 2014 | |||
2 | Semendo Darat Ulu | Danau Gerak | HL | 5000 | 2400 | SK.620/Menhut-II/2014 tgl. 11 Juli 2014 | |||
3 | Semendo Darat Ulu | Plakat | HL | 3000 | 2000 | SK.621/Menhut-II/2014 tgl. 11 Juli 2014 | |||
4 | Semendo Darat Ulu | Muara Danau | HL | 1000 | 260 | SK.622/Menhut-II/2014 tgl. 11 Juli 2014 | |||
5 | Semendo Darat Laut | Penindaian | HL | 500 | Belum | ||||
6 | Semendo Darat Ulu | Cahaya Alam | HL | 840 | 900 | SK.326/Menhut-II/2014 tgl. 27 Maret 2014 | |||
7 | Semendo Darat Tengah | Gunung Agung | HL | 1100 | 1075 | SK.327/Menhut-II/2014 tgl. 27 Maret 2014 | |||
8 | Semendo Darat Tengah | Kota Padang | HL | 1110 | 1145 | SK.328/Menhut-II/2014 tgl. 27 Maret 2014 | |||
9 | Semendo Darat Tengah | Muara Tenang | HL | 1700 | 1685 | SK.329/Menhut-II/2014 tgl. 27 Maret 2014 | |||
10 | Semendo Darat Ulu | Segamit | HL | 3280 | 3245 | SK.330/Menhut-II/2014 tgl. 27 Maret 2014 | |||
11 | Semendo Darat Tengah | Sri Tanjung | HL | 620 | 600 | SK.331/Menhut-II/2014 tgl. 27 Maret 2014 | |||
12 | Semendo Darat Ulu | Tanjung Agung | HL | 1420 | 1400 | SK.332/Menhut-II/2014 tgl. 27 Maret 2014 | |||
13 | Semendo Darat Tengah | Tenam Bungkuk | HL | 1100 | 1135 | SK.333/Menhut-II/2014 tgl. 27 Maret 2014 |
Kopi yang ditanam dan diusahakan oleh masyarakat Semendo sebagaian besar di dominasi oleh kopi varietas Robusta dan sebagaian hanya sebagian kecil petani yang baru menanam jenis kopi Arabica.
Salah satu petani kopi dari Desa Segamit Nasrul mengatakan keengganan mereka menanam kopi Jenis Arabica karena biji yang dipanen lebih sedikit dibandingkan dengan Kopi Jenis Robusta dan proses pengolahannya lebih rumit sedangan harga jualnya di tingkat pengepul dan Perusahaan dihargai sama lebih kurang Rp. 18.000 s/d Rp. 20.000 per kilogram.
Di Semendo sendiri terdapat gudang penampungan dari perusahaan perdagangan Kopi International PT Indo Cafco bagian dari ECOM Coffee Group Ltd yang menampung Kopi hasil petani Semendo.
Pak Monika petani Kopi di desa Cahaya Alam mengatakan sebagian masyarakat masih enggan untuk menjual kopi ke Perusahaan karena standar yang cukup tinggi diminta oleh perusahaan seperti kadar air dan kualitas biji kopi padahal masyarakat masih mengandalkan sinar Matahari untuk menjemur biji kopi, sedangkan oven pengering blom ada di desa.
Ia juga menambahkan karakteristik wilayah Semendo yang berada di lembah Gunung Dempo menyebabkan Matahari tidak setiap hari bisa bersinar terik.
Sistem pembayaran yang tidak tunai langsung menyebabkan petani lebih senang menjual biji kopi langsung ketengkulak dibanding ke perusahaan jelas Pak Monika.
Ironi ketika budaya Ngopi saat ini sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat modern saat kedai-kedai kopi modern dan waralaba kopi menjamur di Indonesia dimana mereka menyajikan beraneka jenis kopi kualitas terbaik dan masyarakat lebih menghargai Kopi Bali/Kintamani, Kopi Toraja, Kopi Aceh Gayo, Kopi Mandailing, Kopi Flores, Kopi Wamena, Kopi Papandayan, Kopi Blawan/ Bondowoso tetapi kopi semendo masih terpinggirkan sebagai kopi kualitas Premium di Indonesia. sungguh sayang!