Riza Khadarisman ketua Tim Pokja Pemantauan Buaya dari Taman Nasional Berbak dan sembilang mengatakan buaya jenis ini termasuk yang selalu menyembunyikan diri saat berjumpa dengan manusia dan menyelam untuk waktu yang cukup lama sampai pada saat dirasakan telah aman barulah menampakan diri kembali.
“Makanya sangat sulit kita bertemu buaya jenis ini dimana hasil pemantauan regular tahap 3 hanya tiga individu Buaya Senyulong yang teramati, satu individu berukuran 1 meter dan dua individu anakan”ujarnya.
Informasi tim pemantauan Buaya Senyulong dari hasil yang disampaikan oleh nelayan sepanjang Sungai benuh menunjukan bahwa Buaya Sinyulong sudah sulit ditemukan satu tahun belakangan ini, dan wilayah kekuasaan nya sudah didominasi oleh buaya katak yang sangat menyukai habitat sungai dengan dominasi tumbuhan air Bakung dan Rasau dengan banyak jenis Ikan besar dan kecil hidup di sungai menjadikan Buaya Katak mendapat makanan yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dihabitatnya berdampingan dengan aktifitas sehari-hari nelayan pencari Ikan air tawar yang dapat dikatakan ketersediaan makanan untuk Buaya katak melipah oleh sebab itu hasil pemantauan tim hanya berjumpa 3 ekor.
“Dalam artian keberadaan buaya Senyolong masih ada dan dengan perilaku buaya Senyulong sudah terganggu oleh Buaya Katak, sehingga Buaya Senyulong bergeser kearah hutan hidup tepatnya di sungai Simpang Kanan,” ungkap Riza.