‘Berburu’ Burung Migran di Kawasan TN Sembilang

0
4391

Taman Nasional Sembilang adalah taman nasional yang terletak di pesisir provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Taman nasional di Sumatera Selatan ini memiliki luas sebesar 2.051 km². Taman Nasional Sembilang merupakan perwakilan hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan hutan riparian (tepi sungai) di Propinsi Sumatera Selatan.

Pesisir dan kawasan hutan, terutama di Sembilang dan Semenanjung Banyuasin, merupakan habitat bagi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah Asia (Elephas maximus sumatranus), Malayan tapir (Tapirus indicus), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), kucing emas (Catopuma temminckii temminckii), rusa sambar (Cervus unicolor equinus), buaya air asin (Crocodylus porosus), ikan Sembilang (Plotusus canius), penyu air tawar raksasa (Chitra indica), lumba-lumba air tawar (Orcaella brevirostris) dan berbagai jenis burung.

Pemantauan Burung di Sungai Barong yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Berbak Sembilang.

Pada bulan september kemarin, Tim Hutan Kita Institute bekerjasama dengan Taman Nasional Berbak Sembilang melakukan pemantauan burung migran di sembilan (9) lokasi untuk mengetahui jumlah burung dari siberia itu. Jumlah total individu yang berhasil terdokumentasi adalah + 5.468 burung migran dan + 3703 burung lainnya

Tercatat, sekitar 14 jenis  burung dengan total 5.468 individu yang sudah teridentifikasi  Sebut saja Burung laut ekor hitam (Limosa limosa), Gagang bayam timur(Himantopus leucocephalus),  trinil kaki merah (Tringa totanus),  hingga Gajahan (Numenius spp)

Grafik 1. Hasil pengamatan burung migran tahap pertama dengan jumlah ditemukan dengan setiap jenisnya

 

 

 

 

 

 

 

 

Dari grafik diatas menunjukan bahwa Jenis yang paling dominan bertemu adalah Limosa limosa atau yang dikenal dengan Biru-laut ekor hitam yang banyak ditemukan di wilayah sungai siput lebih dari 2.500 individu. Untuk urutan kedua dari jenis yang berhasil teridentifikasi adalah Gagang bayam timur lebih dari 374 individu lebih yang hanya ditemukan dilokasi tambak di wilayah solok buntu.Sedangkan jenis ketiga yang ditemukan adalah jenis trinil kaki merah dengan jumlah pertemuan 350 ekor.

Selama kegiatan pemantauan burung migran, jenis burung trinil terutama trinil kaki merah banyak tersebar di sepanjang semanjung pesisir banyuasin. Sedangkan Trinil pantai yang beberapa ekor saja teramati dilokasi sungai barong kecil dan muara sungai sembilang. Trinil Lumpur asia dengan nama latin Limnodromus semipalmatus hanya ditemukan di muara dan pesisir sungai barong dan begitu juga dengan Trinil kaki-hijau ditemukan lebih kurang sekitar 30 ekor.

Burung Gagang Bayam Timur
Burung Trinil-lumpur

 

 

 

 

 

 

Pertemuan jenis ganggang bayam timur pada pemantauan tahap awal ini di wilayah Sungai Barong kecil terutama wilayah tambak cukup banyak dibanding dengan hasil survey sebelumnya pada bulan Juli 2016, dimana pada tahun tersebut hanya ditemukan 176 individu sedangkan pada pemantauan kali ini berjumlah 374. Ganggang bayam ini merupakan spesies burung dari family Recurvirostridae, dan jenis burung ini adalah pemakan invertebrata kecil serta biasanya berada di habitat rawa payau, rawa tawar, danau dangkal, tepi sungai, sawah, beting lumpur serta tambak garam. Berdasarkan hasil pengamatan Juli 2016 bahwa ada dua individu yang masih mengerami telur dibagian tengah yang tidak tergenang oleh di bekas tambak di Sungai Barong

Berdasarkan data di grafik 2 terlihat bahwa jumlah pertemuan yang paling tinggi berada di Sungai Siput dengan dominasi dari jenis Limosa limosa dengan jumlah 2.500 individu, yang diikuti jenis Limosa lapponica sebanyak 200 individu dan yang tidak teridentifikasi 500 individu. Belum diketahui secara pasti keberadaan burung lebih banyak di temukan sungai siput akan tetapi hal ini bisa dikarenakan faktor makanan yang masih melimpah di areal sungai tersebut dan habitatnya tidak mendapat gangguan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here